Kisah Nyata: Selamat Jalan Om Yono

"Allah, Allah", teriak cucu Om Yono, di telinganya.

"Tak apa, cu, kakek masih bisa ngomong La'illaha'Illallah", kata Om Yono pelan, sambil terus mengucapkan bermacam-macam kalimat tauhid, dan akhirnya beliau menginggalkan kita semua.

Tidak ada satupun di dunia yang bisa tahu kapan ajalnya, buat kami ini merupakan sebuah hikmah yang sangat medalam. Bahkan buat saya pribadi, jika saya bisa memilih, ingin rasanya meninggal dalam keadaan yang pasrah dan baik seperti Om Yono ini.

Semoga Allah melindungi kita dari bermacam-macam cobaan dan penyakit. Om Yono di vonis umurnya 2 bulan lagi oleh sebuah rumah sakit apabila kakinya tidak segera di amputasi. Rupanya setelah di teliti, mereka berkesimpulan bahwa Om Yono menderita kanker tulang di sekitar lutut kaki kirinya. Namun ternyata Om Yono berniat lain, setelah berdiskusi dengan berbagai macam pihak, akhirnya beliau setuju untuk mengikuti Thibbun nabawi. Usaha pada tahap ini bukannya hal yang mudah, karena harus meyakinkan keluarga secara menyeluruh. Tauhid adalah hal yang mutlak harus di pegang teguh. Allah yang segala-galanya. kanker yang bisa di katakan sebagai 'virus', merupakan ciptaan Allah. Tidak ada yang lebih tinggi daripada Allah SWT. Dan seharusnya kita dapat menempatkan derajat 'virus' ini lebih rendah keutamaan dan kemuliaannya di banding manusia.

Singkat cerita, perjuangan therapi Om Yono ini berlangsung sekitar satu setengah tahun lebih bersama para konsultan ahli kami. Bagi sebagian orang, kejadian ini membuat sebagian orang beranggapan 'Thibbun nabawi sia-sia, thibbun nabawi gak bisa nyembuhin', demikianlah kata orang-orang. Buat saya sih sederhana aja, satu setengah tahun ya sudah jelas lebih baik dari dua bulan (kalau hitung-hitungan perpanjang waktu hidup). Dan saya pun jadi bicara blak-blakan, usaha thibbun nabawi ini bukan suatu janji manusia kepada manusia. Maksudnya? Apakah kalau anda berobat di tempat lain, anda di janjikan PASTI 100% sembuh? Pada thibbun nabawi ini, konsep yang mendasarinya adalah yang memberikan kesembuhan adalah Allah semata, sedangkan AJAL pun itu haknya Allah. Bagi yang sedang mengalami sakit tentu saja pernyataan seperti ini terdengar apologetik. Tidak, bantah saya, buat kami, justru ini yang pertama-tama yang kami tekankan sebelum memulai therapi apapun, entah itu bekam, pengobatan herbal, ruqyah, dll..  Menurut kami, biasanya pasien yang datang berobat itu mentalnya sudah lebih dulu sakit, sebelum mengalami penyakit jasadnya. Inilah yang secara simultan kita therapi. Kita mempergunakan AKIDAH terlebih dahulu, di kedokteran umum di kenal istilah Placebo, tapi buat kami itu lain sekali, placebo hanya seperti pura-pura. Kami sepenuhnya yakin dengan Allah SWT yang menyembuhkan penyakit. Berbekal itulah kami memberanikan diri untuk memperkenalkan thibbun nabawi ke masyarakat umum. Buat saya kisah Om Yono ini sangat memotivasi dan sangat menginspirasikan segala sesuatunya. Bukan hal yang memalukan di dunia pengobatan thibbun nabawi. Dan senang rasaya mendengar beliau masih bisa berkarya melalui lukisan-lukisan sebanyak 50an lebih walaupun sudah di vonis.

Selamat Jalan Om Yono, Semoga di ampuni segala dosa-dosanya, dan keluarga yang di tinggalkan mendapatkan ketabahan dan kesabaran di hatinya. Amiiin.

Ada video Om Yono bisa di lihat disini.

Tidak ada komentar: