Goodbye everybody.


Sangat menyedihkan, apabila brand yang sudah dibangun harus dimatikan karena masalah-masalah yang tidak bisa kita tangani.

Sejujurnya saya menangkap isyarat ini sudah lama, tapi hanya dalam hati kecil saja. Tidak mungkin di jabarkan dalam bentuk yang lebih konkrit.

Kesan bahwa orang-orang yang ikut adalah 'jendral-jendral' yang tidak bisa diatur sangat kental. Itu kata teman saya.
Padahal itu bukan hadits ataupun anjuran Rasulullah.
Pesan Nabi adalah kita seperti bangunan yang saling melengkapi, Justru harusnya semakin kokoh dari perbedaan fungsi yg dapat saling melengkapi.

Tapi nasi sudah jadi bubur, RUPS sudah dilakukan, dan hal penting sudah diputuskan. Bagi-bagi sudah dilakukan, jual-menjual langsung terjadi, tarik pemain sana-sini sudah lewat.

Saya hanya melongo, tanpa informasi, tanpa negosiasi. Boro-boro dapat komoditi.

Tapi apa boleh buat, saya hanya representasi minoritas kecil, yang tampaknya tidak punya kontribusi. Kekejian group mayoritas tidak punya wajah. Itu sebabnya terasa sangat menyakitkan.

Innalillahi wa'innailaihi rojiun, yang sudah lalu, ya sudahlah. Biar berlalu. Terima kasih kepada kalian semua yang sudah mendukung dan mendorong kami, sehingga kami menjadi lebih dewasa dalam bertindak dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

Roda kehidupan tetap berputar, semakin jelas apa yang harus dilakukan.

Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar