Fakta / Teori / Opini ?

Apakah mungkin sepanjang hidup, kita merasakan sehat tanpa obat-obatan?

Jawabannya : Ya!. Sehat Alami.

Adakah pengobatan yang tidak menggunakan obat kimia dan operasi untuk setiap jenis penyakit?

Jawabannya : Ya!. Sehat Alami.

Mengapa hal seperti ini tidak berkembang atau hanya di ketahui oleh sebagian orang saja?

Jawabannya : Mereka menghabiskan banyak sekali uang untuk menutupi hal ini dan cara ini sangat mereka benci karena mengurangi pendapatan mereka.

Siapa mereka? detailnya sih ada di tulisan ini. Klik Sini

Penjelasan saya di sini sangat disederhanakan, untuk kemudahan pengertian para pembaca, tulisan ini tidak di tujukan untuk pembahasan ilmiah ataupun komunitas kedokteran. Dan bukan juga sebuah tulisan yang berusaha menjatuhkan atau menjelek-jelekan pihak lain.

Sebelumnya perlu saya jelaskan:

Disclaimer: Saya bukan Dokter, tidak pernah sekolah kedokteran, dan tidak mempunyai afiliasi dalam bentuk apapun dengan dunia kedokteran.

Segala sesuatu yang tertera di website ini merupakan pendapat pribadi saya, kesimpulan yang saya yakini melalui pengalaman dan saya anggap benar.

Coba pertimbangkan ini, banyak "Fakta" yang bertebaran di media sebenarnya sama sekali bukan "Fakta" melainkan pendapat dari sebagian orang saja. "Fakta Medis" juga demikian. "Fakta" ini di rekayasa agar kita percaya dan kita bertindak sesuai dengan keinginan mereka.

Istilah seperti "Fakta Medis", "Fakta Ilmiah", "Penelitian Ilmiah" di tambahkan agar pendapat tersebut terlihat lebih elegan. Dan dibuat seakan hanya mereka yang mengerti dan seperti monopoli informasi. Arogansi ini semakin jelas dan seolah-olah informasi merekalah yang paling benar.

Saya ingin jelaskan bahwa yang mereka suguhkan kepada anda hanyalah "TEORI" dan bukan "FAKTA"

"TEORI" selalu berubah sepanjang waktu, sesuai dengan zamannya dan bergantung pada pemikiran apa yang mendominasi pada saat itu.

Mari saya beri contoh:

Dulu Margarine di beritakan lebih menyehatkan untuk jantung ketimbang Mentega Murni, Sekarang kebalikannya.

Dulu, Telur di beritakan buruk untuk cholesterol. Sekarang kebalikannya.

Dulu, ilmu Medis mengatakan alkohol berbahaya untuk manusia, sekarang Anggur Merah baik untuk jantung? Sekarang komunitas kedokteran mengatakan alkohol baik untuk kesehatan 'dalam batas tertentu'.

Dulu, Coklat menyebabkan jerawat, sekarang tidak berpengaruh.

Dulu, Susu bubuk bayi lebih baik dari pada ASI, sekarang kebalikannya.

Banyak sekali perubahan teori sepanjang waktu. Mengapa? karena memang ilmu masih terus berkembang dan kita belum berjalan sampai diujungnya.

Pada kenyataannya "Fakta Medis", "Fakta Ilmiah", "Fakta Ilmu Pengetahuan" bukanlah benar-benar fakta, melainkan hanya opini / pendapat / teori dari pada beberapa orang yang berkepentingan.

Kenyataan yang menyedihkan adalah dunia kedokteran sekarang hanya melatih calon dokter untuk memberikan resep 'obat kimia' dan memotong (operasi) pasien. Mereka tidak benar-benar dilatih untuk mencegah penyakit muncul. Bahkan pengobatan 'alternatif' merupakan barang 'haram' di dunia mereka.

Kenapa Begitu? Nanti saya beri tahu anda.

Tapi sekarang coba kita teliti 'kemegahan' dunia kedokteran dengan seksama:

Tahun 1902 - Dunia kedokteran amerika mengumumkan bahwa mereka sudah sampai di teknologi terakhir ilmu pengetahuan dan mereka sudah mengklaim kelompoknya dapat mengatasi segala penyakit.

Tapi mengapa bermacam-macam penyakit masih tetap ada di Amerika dan pada kenyataannya sekaranglah jumlah penyakit selalu meningkat?

Saya tidak anti pengobatan dan ilmu pengetahuan, tidak pula bermusuhan dengan dokter ataupun dunia kedokteran, tapi saya mencoba mengajak anda untuk merenungkan kembali.

Kenyataannya tidak ada "Fakta Medis" yang ada hanyalah "Opini / Teori".

Hanya anda yang bisa memilih apa yang baik untuk anda, apa yang bisa di terima naluri anda, masuk akal anda, dan nyaman anda jalankan (terapinya).

Demi kebaikan anda, apabila anda ingin menjalankan sebuah terapi ataupun berkonsultasi, jangan biarkan hanya sebuah opini yang mendominasi pemikiran anda. Coba lihat dari bermacam-macam sudut barulah kita semakin nyaman dengan pilihan kita.

Cara ini sudah lazim di gunakan di negara maju. Disebut dengan 'second opinion'. Apa artinya? terjemahannya adalah 'opini kedua'. Artinya kita sebagai konsumen (pasien), kita seharusnya 'belanja / shopping'  pengobat mana yang cocok dengan gaya kita / karakter kita.. Bukan berarti menghambur-hamburkan uang tanpa arti. Berkonsultasi kepada 2 ahli lebih baik dari pada 1 ahli. Kenapa? karena anda akan mempunyai 2 sudut pandang yang berbeda dan siapa yang akan anda pilih? Tentunya terserah anda. Tapi sudut pandang itu adalah bekal anda.

Kalau anda ketemu dengan dokter / terapis yang agak malas menjawab pertanyaan-pertanyaan anda... tinggalkan aja.

Perlu kita sadari bahwa ilmu yang di miliki manusia masih sangat terbatas dan banyak sekali kelemahannya. Dan perjalanan kita menuju kemajuan, masih panjang.

Mau contoh?

Belum lama ini Paman saya memeriksakan jantungnya di sebuah rumah sakit di Jakarta. Beliau berumur 75 dan sepertinya mengeluhkan kesehatannya.

Singkat cerita, beliau bertemu dengan seorang ahli jantung yang terkemuka. Pemeriksaan dilakukan dengan alat yang paling canggih dan menurut informasi dari alat tsb. 80% penyempitan pada pembuluh dekat jantung. Dan langsung di suruh hari itu juga rawat inap dan bersiap-siap untuk di 'Bypass'

Operasi Bypass bukan operasi kecil dan tidak murah. Paman saya walaupun takut bercampur sedih akhirnya tetap menolak dan tetap pulang ke rumah.

Beberapa hari kemudian beliau bertemu dengan seorang kawannya yang merekomendasikan Sebuah Rumah Sakit di luar negeri.

Berangkatlah paman saya dan full checkup disana. Hasilnya apa? Menurut scanner yang agak lebih baru daripada yang kita punya... Penyempitannya 40% di dalam pembuluh dan 40% lagi di sebelah luar pembuluh. Dan menurut dokter disana tidak perlu di operasi. Dan pulanglah beliau dengan tenang.

Bagaimana bisa terjadi? Keterbatasan alat kita untuk mendeteksi sebelah luar dan dalam pembuluh masih kurang akurat di banding alat luar. Saya pun bukan orang yang berprinsip kalau luar negeri pasti lebih bagus.. sama sekali bukan.

Artinya apa? Apakah dokter disini harus disalahkan? tidak juga.. mereka menjalankan tugas berdasarkan hasil yang mereka terima.

Begitulah fakta dunia pengobatan kita. Teknologi juga masih berkembang, ilmu apalagi.

Anda punya cerita lain? beritahu saya.

Tidak ada komentar: