Semoga lekas sembuh sepupuku.

Belum lama ini kejadian hampir serupa menimpa saudara sepupu saya. Sepupu saya ini adalah seorang gadis yang masih SMA. Entah mengapa, dia mengalami kelainan sewaktu datang bulan. Selama hampir sebulan darah tetap keluar. Tapi bukan detail itu yang saya ingin ceritakan.

Cerita ini di mulai dari sejak dia konsultasi ke seorang dokter di sebuah rumah sakit. Nama tempatnya disini tidak penting.. nggak perlu kayak kasus ibu Prita yang saya tulis di sini, atau kasus paman saya di sini.

Dokter berkata: ada benjolan di sekitar rahim, kemungkinan kanker, dan mungkin tidak akan punya anak.

???

Terus terang saya tidak berada di ruang konsultasi pada saat itu. Saya hanya mendengar ceritanya setelah kejadian tsb.

Namun seperti pengalaman-pengalaman yang saya pernah alami, saya hanya bisa menganjurkan kepada dia: "Cari pendapat kedua.. jangan dengar satu dokter itu saja..."

Orang tua dari sepupu saya ini tinggal di Batam, beberapa paman saya menganjurkan agar dia pulang ke orang tuanya dan periksa lagi di sana.

Dan beberapa hari yang lalu, dapat kabar dari dokter yang memeriksa di batam..  "Tidak ada apa-apa, hanya kurang makan sayur"

???

Dengar kesimpulan dokter seperti itu kadang saya mengerutkan dahi saya. Saya mempunyai nalar / logic umum untuk dipergunakan. Seorang anak SMA yang haid hampir sebulan, tentunya tidak normal apalagi harus sampai pucat.
Dokter yang pertama di konsultasikan memang tidak memuaskan dari segi komentar, terkesan menakut-nakuti saja. Dan saya ingat prinsip Islam dimana pasien sebaiknya tidak di takut-takuti. Nanti, saya akan menulis tentang itu.

Dokter yang kedua, jawabannya memang membuat lega pasien. Tapi buat nalar saya, haid selama sebulan itu tetap tidak wajar dan sebaiknya di carikan penjelasan yang dapat melihat masalahnya secara obyektif.

Saya akui, diagnosa memang hal yang terumit di dunia kedokteran dan untuk orang awam sekalipun memahami penjelasan dari seorang ahli, kadang susah sekali.

Dan untuk kasus sepupu saya ini, mungkin ada baiknya mencari opini yang lain lagi.

Di dunia barat, dokter yang memang sudah materialistis banyak sekali. Pasien hanya sebuah sarana untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Tercermin dari sampul majalah Time.
Time
Dan di sana malpraktek bisa menjadi bencana buat dokternya.

Saya tidak memprotes siapa-siapa, sebaiknya kita bersama-sama meningkatkan kesadaran dan pengetahuan di lingkungan kita agar sama-sama merasa di perlakukan adil dan baik.

untuk sepupuku.. semoga lekas sembuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar